Saturday, May 7, 2016

[Book Review] Remember Dhaka oleh Dy Lunaly


“Ketika cinta datang dengan cara tak biasa”

Judul buku: Remember Dhaka
Penulis: Dy Lunaly
Penyunting: Ikhdah Henny
Penerbit: Bentang Belia (PT. Bentang Pustaka)
Tahun terbit: Januari 2013 (cetakan pertama)
Tebal buku: vii + 204 halaman
ISBN: 978-602-9397-64-2

Blurb:
Di antara dunia baruku yang absurd, aku menemukanmu.
Di antara semerawutnya kota ini, kamu datang seperti peri.
Kurasa, kamu jadi alasan terbesarku bisa dan mau bertahan di sini.
Dhaka, tak pernah sekali pun terpikir olehku sebelumnya.
Bersama kamu, aku bisa menemukan diriku.
Karena kamu, kota ini jauh lebih hidup di mataku.
Jadi, tetaplah di sini.
Tetaplah indah seperti peri.


Review:
Ini merupakan karya kedua dari Mbak Dy, setelah My Daddy ODHA yang telah aku review sebelumnya di  sini. Menurutku kemampuan menulis Mbak Dy di buku keduanya ini sudah lebih baik dari buku pertamanya. Pemilihan kata yang tidak kaku dan ide cerita yang disajikan tidak membosankan, yaitu tentang volunteer atau relawan. Tokoh utamanya kali ini adalah remaja laki-laki bernama Arjuna Indra Alamjah, atau akrab dipanggil Arjuna. Ia adalah anak orang kaya yang hidupnya selalu membuang uang dengan percuma, hal itulah yang akhirnya membuat Arjuna dipaksa untuk keluar dari ‘zona aman’, menjadi seorang relawan pengajar di Dhaka.

Dhaka sendiri adalah sebuah kota yang kurang lebih keadaannya seperti di India, penuh sesak dengan penduduk dan rumah susunnya.

Bayangkan saja, bagaimana hidup seseorang yang biasa apa-apa tinggal minta harus berpindah nasib menjadi seorang relawan pengajar di tempat yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya, Dhaka.

Walaupun awalnya berat hati, tapi lama-kelamaan Arjuna mulai terbiasa dengan hidupnya di Dhaka, ia memiliki banyak teman baru dari para relawan yang juga ditugaskan di Dhaka. Tidak hanya teman, dia juga mendapat banyak pengalaman baru di sana, terutama tentang arti penting sebuah uang. Pelajaran itulah yang membuatnya kini tidak sembarangan menggunakan uang.

Walaupun tokoh utamanya seorang laki-laki, namun penulisan atau penuturan dalam novel masih terkesan seperti perempuan, mungkin karena ini pengalaman pertama Mbak Dy memosisikan dirinya sebagai seorang laki-laki.

Selipan kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris masih ada, seperti pada novel sebelumnya, mungkin ini merupakan salah satu ciri khas Mbak Dy dalam menulis novel. Selain selipan kalimat dalam bahasa Inggris, quotes adalah ciri khasnya juga! So, you will find as many as you can.

“Hidup ini selalu tentang mengeja ikhlas. Bagaimana kita belajar untuk ikhlas menerima kondisi apa pun yang ada dalam hidup kita.” –hal. 99

3 dari lima bintang untuk sepaket ikhlas dengan cerita hidup Arjuna!

------------------------------

Remember Dhaka merupakan salah satu buku yang aku dapatkan langsung dari Mbak Dy dengan cuma-cuma, alias GRATIS!


Kok bisa?

Buku ini merupakan isi dari paket buku yang Mbak Dy kasih untuk para pemenang utama dalam perayaan ulang tahunnya tahun lalu, 2015. Alhamdulillah aku terpilih menjadi salah satu pemenang utamanya. Singkat cerita, aku mendapatkan Remember Dhaka bersama My Daddy ODHA dan dua buku lainnya, para good readers bisa menebak apakah dua buku tersebut?

Penasaran?

Nantikan reviewnya di blogku ya!

Oh ya, kalian yang mau request tentang buku yang bakalan aku review bisa komen langsung di laman ini ya, aku akan me-review sesuai kesanggupanku.


Wassalamualaikum!

0 comments:

Post a Comment

 

Keep Moving! Template by Ipietoon Cute Blog Design