Wednesday, October 28, 2015

Surat Ini Diikutkan di Giveaway Dae-Ho's Delivery Service PSA3

Teruntuk engkau, jiwa-jiwa yang selalu aku rindukan
hidupku dan matiku

17 tahun bersama dan inshaallah akan selalu bersama, aamiin.

Sudah sejak lama engkau merangkulku, memberikan kehangatan, dan mengusahakan segala hal demi untuk kebahagianku, memenuhi permintaanku, 17 tahun lamanya. Dan kini, anakmu telah tumbuh menjadi seorang remaja yang sedang menjalani masa pencarian jati diri, mulai mengenal banyak hal, bermacam-macam bentuk dan rupa. Banyak cerita yang sebenarnya aku ingin bagi, tapi sayang kesempatan selalu kalah dengan keegoisan anakmu yang mulai sibuk dengan dunianya sendiri, hingga akhirnya ia menjadi seorang introvert, orang asing di dalam rumah beserta keluarga yang telah setia bersama selama 17 tahun.


Dan hari itu datang, dimana ia ada jika membutuhkan lalu menghilang jika dibutuhkan, miris, tragis memang. Tapi sungguh, dari hati yang paling dalam, ia tak bermaksud sedikitpun mengecewakan bahkan membuatmu menitikkan air mata, sekalipun tak pernah. Dan sekali lagi egolah yang berkuasa, berulang kali ia melakukan kesalahan, dan meminta maaf, namun akhirnya kesalahan itu terus berulang dan berulang. Aku tahu, engkau tak pernah menuntut kembali pemberianmu selama 17 tahun, karena sesungguhnya engkau hanya ingin melihat kebahagiaan hakiki pada anak-anakmu kelak, tak terkecuali aku. Berulang kali engkau mengingatkanku, tak pernah bosan tapi mungkin hanya sedikit lelah karena aku yang tak kunjung mengindahkannya dan juga karena hari-harimu semakin menua.

Aku egois. Aku sombong. Aku lupa, lupa jika tak ada seorang pun yang dapat menentukan, hanya berharap umur dapat terus berjalan. Aku pun sama, terus dan selalu berharap dalam setiap lantunan doaku agar engkau dapat aku temani hingga akhir hanyatku, membuatmu merasakan kebahagiaanku, meskipun tak akan pernah bisa diriku menebus semuanya.

Kadang aku marah, aku murka pada diriku sendiri ketika teringat kembali waktu engkau terkulai lemas tak berdaya hanya ditemani infus dan aroma obat dimana-mana, dimana aku saat itu? Saat engkau benar-benar membutuhkan sosok seorang anak yang merawat orangtuanya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Aku terlalu sibuk, bahkan aku lupa ada yang harus lebih dipentingkan daripada kesibukan duniaku itu, aku menyesal, sangat menyesal.

Aku tahu, tak akan pernah cukup permintaan maaf dariku meskipun aku mngucapkannya seumur hidupku, aku hanya bisa memberikan beribu doa untuk mu, dan selalu mengusahakan membuatmu tersenyum, walau sekarang aku tak dapat menjajikan kapan, tapi aku akan berusa sekuat tenaga selalu mengusahakan yang terbaik untukmu, membuatmu kembali tersenyum dalam kehangatan dan kelembutan, dan kita bisa kembali menjadi sebuah keluarga yang harmonis di dunia maupun di jannah-Nya, aamiin.


Probolinggo, 28 Oktober 2015.

0 comments:

Post a Comment

 

Keep Moving! Template by Ipietoon Cute Blog Design