Judul : A List Of Cages
Penerbit : Penerbit Spring
Penulis : Robin Roe
Ukuran : 14 x 20 cm
Halaman : 372 halaman
Bahasa : Bahasa Indonesia
ISBN : 978-602- 6682-12- 3
Blurb
Adam begitu gembira bisa bertemu lagi
dengan Julian saat bekerja sebagai pendamping psikolog sekolah. Meskipun duduk
diam bukanlah hal yang mudah bagi ADHD-nya, tapi Adam tidak bisa mengeluh.
Awalnya, Julian adalah anak yang
seperti yang Adam kenal lima tahun yang lalu. Julian masih anak yang ramah,
masih suka menulis cerita, dan menyukai buku cerita bergambar untuk anak-anak.
Namun kemudian, Adam menyadari Julian menyembunyikan sesuatu.
Hanya saja, meskipun Adam berniat
untuk membantu, rahasia itu bisa saja membuat mereka kehilangan nyawa…
Review
“Kemampuan berbicara adalah bakat; mungkin dia tidak menyadarinya, tapi begitulah adanya.” –hal. 130
Semua yang terlihat baik-baik saja
bukan berarti benar-benar sedang baik-baik saja. Ya, begitulah kiranya menjadi
seorang Julian. Dia telah mengalami banyak hal dalam hidupnya sebagai seorang
remaja SMA. Secara diam-diam, Julian menyimpan sendiri masalah-masalahnya,
seolah dia baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak. Awalnya Julian adalah anak
yang ceria hingga suatu ketika kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Sejak
saat itulah Julian merasa hidupnya tidak sama lagi, menjadi lebih sulit. Akhirnya
Julian tinggal bersama pamannya, Russel. Memang dari luar, Julian terlihat seperti
remaja pada umumnya, namun sebenarnya ia memiliki sebuah penyakit yang
membuatnya kesulitan membaca, hingga suatu hari Julian bertemu dengan Adam yang
memiliki kepribadian 180 derajat bertolak belakang dengan Julian. Adam merupakan
anak yang disukai banyak orang, seolah dirinya bisa mengeluarkan energi positif
kepada setiap orang yang ditemuinya. Pertama kali mereka bertemu adalah saat
Adam kelas lima dan diberi tugas untuk menjadi teman baca bagi murid-murid TK. Setelah
Julian masuk SMA, dia dipertemukan lagi dengan Adam, orang yang dapat mengerti
Julian dan penyakit yang dialaminya. Walaupun sebenarnya, Adam juga memiliki
suatu gangguan yang membuatnya tidak dapat duduk tenang karena dia menderita ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder), sebuah gangguan semacam menjadi seseorang
yang hiperaktif.
Pada bagian awal, cerita mengalir
dengan santai dan biasa. Namun, setelah masuk ke bagian tengah cerita,
disitulah Robin Roe mulai menaburkan jejak-jejak cerita yang menuntut semuah
penjelasan, ya, pembaca akan dibuat untuk sulit menghentikan bacaannya. Robin Roe
sangat piawai menyusun misteri-misteri tentang Julian yang pemalu dan juga
terturup. Siapa sangka, seorang anak seperti Julian yang kelihatannya baik-baik
saja ternyata menanggung beban yang cukup rumit. Julian yang kesulitan
mengontrol dirinya sendiri membuatnya tidak disenangi teman kelas dan juga
berpengaruh pada nilai-nilanya di sekolah.
Selain Julian, Robin Roe berhasil
mencipkatan karakter yang cukup membuat pembaca terkadum akan betapa baik dan
senangnya menjadi seorang Adam. Semua hal terasa mudah meskipun dia menderita
ADHD, tetapi dia dapat mengontrolnya dengan baik. Adam merupakan tokoh yang
disenangi banyak orang, dan membuat pembaca ingin bertemu langsung dengan sosok
Adam yang luar biasa itu, sungguh dia orang yang sangat baik.
Bagian yang saya senangi adalah
hubungan pertemanan Adam dan Julian, meskipun mereka bukan saudara kandung,
namun Robin Roe berhasil membuat Adam menjadi seorang ‘kakak’ yang luar biasa
bagi Julian, hingga hidup Julian menjadi terbantu dengan adanya sosok Adam. Terimakasih,
Adam.
Dalam novel ini, pembaca diajak untuk
mengenali lingkungan orang-orang yang memiliki gangguan seperti ADHD dan juga
gangguan yang dialami oleh Julian, dan itu semua tidaklah mudah. Bukan berarti
mereka sidikit berbeda dengan kita, lantas kita dapat berbuat semena-mena
terhadap mereka.
“Mungkin, alih-alih mempercepat usia, rasa sakit justru tidak membiarkan kita tumbuh” –hal. 207
A List of Cages, Robin Roe menggunakan dua sudut
pandang, yaitu sudut pandang dari Julian dan sudut pandang dari Adam. Jadi,
pembaca bisa sangat merasakan bagaimana perbedaan kedua tokoh tersebut.
Selain itu, Haru Group, terutama
Penerbit Sping selalu dapat membuat visual kovel yang unik. Untuk A
List of Cages, sebuah judul yang membuat saya bertanya-tanya apa maksud
dari judul tersebut bila dikaitkan dengan gambar kover siluet seorang anak
laki-laki yang sedang berpegangan pada lintasan bintang yang berjatuhan kebawah
dan anak tersebut duduk disebuah kapal. Hal tersebut yang membuat saya
penasaran, hingga saya akhirnya berkesempatan untuk menjadi salah satu yang
dapat membaca novel tersebut. Terimakasih banyak Haru Group, terutama untuk
Penerbit Spring.
4 dari 5 bintang untuk A List of
Cages karya Robin Roe. Untuk Julian dan Adam, untuk tokoh yang saling
bertolak belakang, untuk cerita yang luar biasa mengharukan pada akhirnya.
Giveaway Time!
Bagaimana, sudah tambah penasaran
belum sama novel yang satu ini? Tenang, Penerbit Spring akan membagikan novel
ini dipengujung acara blogtour. Jadi buat kamu semua, ikuti acara ini
sampai selesai ya! Caranya cukup mudah:
- Ikuti semua akun sosial media Penerbit Spring, akun twitter saya juga boleh di @noeranggadila (tidak wajib).
- Ikuti blog ini agar kamu tidak ketinggalan info-info terbaru.
- Beri komentar di postingan ini pendapatmu tentang novel A List of Cages
- Ikuti seluruh rangkaian acara blogtour kali ini dan kumpulkan jawaban dari masing-masing blog.
- Pertanyaan dariku gampang saja, apa penyakit yang dialami Adam hingga membuatnya tidak bisa duduk tenang?
Mudah sekali bukan? Maka dari itu
jangan sampai ketinggalan ya. Semoga beruntung!
Jember, 29 Maret 2018.
A list of cages sepertinya buku yang menarik untuk dibaca, kisahnya bikin penasaran dgn sosok Julian yang terkena disleksia
ReplyDelete