Judul buku: Ailurofil
Penulis: Triani Retno
A.
Editor: Irna
Permanasari
Desain sampul: Marcel
A.W
Penerbit: PT Gramedia
Pustaka Utama
ISBN:
978-602-03-2547-7
Cetakan pertama, 14
Maret 2016
184 halaman
BLURB:
Ai.lu.ro.fi.li: orang yang sangat
tertarik pada kucing
Nasya Aurelia sangat suka kucing.
Ia bercita-cita ingin memiliki cat shop, lengkap dengan salon kucing, hotel
kucing, klinik kucing, hingga panti asuhan dan kursus kucing. Tapi Nasya
bingung, di kampus mana ia harus kuliah agar cita-cita itu terwujud. Tidak ada
satu pun kampus yang menyediakan Fakultas Ilmu Kucing. Gimana dong?
Namun, masalah rencana kuliah itu
belum seberapa dibanding kegalauannya. Setelah sekian lama naksir diam-diam dan
akhirnya jadian, Nasya baru menyadari bahwa Rio—cowok paling keren di
sekolah—ternyata benci banget sama kucing. Masa ia harus mutusin cowok demi
kucing?
Hingga suatu saat sahabatnya,
Alvin, menyodorkan ide brilian yang bikin mata dan pikiran Nasya terbuka….
REVIEW:
Karena novel ini bergenre
teenlit, ilustrasi yang dibubuhkan di dalam novel terlihat unyu dan
lucu,menurutku.
Novel ini merupakan bacaan ringan
dan terkadang penulis menyelipkan satu dua kalimat berbahasa daerah. Aku jarang
membaca novel yang disisipi bahasa daerah,kalaupun ada biasanya bahasa daerah
yang digunakan adalah bahasa Jawa,nah di novel kali ini sedikit berbeda karena
yang digunakan sebagai ‘bahasa sampingan’ adalah bahasa Sunda, dari sini aku
bisa mengenal satu dua kata bahasa Sunda yang ternyata hamper mirip dengan
bahasa Jawa.
Namun, aku menemukan beberapa
kata yang dipakai penulis kurang mudah dipahami pembaca seperti pada halaman
16, di sana ada kata “…kebluk…”,mungkin hal itu dipengaruhi juga oleh latar
belakang penulis yang berasal dari Sunda.
Menurutku sang karakter utama
yang berumur tujuh belas tahun masih seperti anak-anak dibawah tujuh belas
tahun karena tingkah lakunya,tapi tak apa hal itu bisa ditutupi oleh status
tokoh utama sebagai murid SMA dan hampir lulus.
Sang tokoh utama yang sangat
menyukai kucing bingung akan jurusan kuliah yang akan ia ambil setelah lulus
dari SMA nantinya, karena ia adalah siswi jurusan social, jadi ia tidak dapat
memilih jurusan biologi.maka dari itu ia dibingungkan oleh pemilihan jurusan
kuliah.
Disamping itu, cerita dalam novel
ini juga dibumbui dengan kisah cinta sang tokoh utama dengan laki-laki, seorang
murid satu sekolah yang juga menjadi primadona sekolah. Padahal, sahabat
laki-laki dari sang tokoh utama diam-diam menyimpan rasa pada tokoh utama, ini
bikin rumit juga.
Seperti yang telah aku katakana tadi,
novel ini termasuk bacaan yang ringan dan ada selipan humor di sana-sini.
“Ciri-ciri badan usaha milik daerah bukan meong-meong, tapi ngaong-ngaong…” –hal. 61
Hal itu terjadi saat sang tokoh
utama sedang kerja kelompok dan membahas kucing, jadinya salah ketik begitu.
Tambahan, buku ini lumayan recommended
buat kamu yang lagi bingung milih jurusan, hehehe.
Dan beberapa kutipan yang
menginspirasi sekaligus menyindir.
“Sungguh terlalu! Cinta membuat cowok sepintar Alvin menjadi sebodoh ini.” –hal. 74
“Ada orang yang sukses bukan karena dia kuliah dimana,tapi karena minatnya.” –hal 162.
3 dari 5 bintang untuk Ailurofil!
“Kita sering kepedean nganggap kita paling jago milih kucing. Padahal, sebenernya kucinglah yang memilih kita.” –hal. 106
Makasih ya udah meresensi novelku :)
ReplyDeleteSama-sama, mbak
DeleteMakasih juga sudah mengunjungi blogku :)