“Seraplah semua kesedihanku”
Judul:
My Wedding Dress
Pengarang:
Dy Lunaly
Penyunting:
Starin Sani
Perancang
sampul: Titin Apti Liastuti
Pemeriksa
aksara: Fitriana STP & Septi Ws
Penerbit:
Bentang Pustaka
Tebal:
vi + 270 hlm
Rilis:
Oktober 2015
ISBN:
978-602-291-106-7
------------------------------
Blurb:
Apa
yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah akan
naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.
Abby
memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup
diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan
luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abad ternyata belum cukup untuk
mengobatinya. Sakit itu masih ada, bahkan menguat lebih memilukan.
Lalu,
Abby sampai pada keputusan gila. Travelling mengenakan gaun pengantin! Meski
tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap
gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas.
Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru.
------------------------------
Review:
Aku
ingat banget novel ini keluar pas lagi ramenya novel yang membahas tentang
pernikahan. Setelah membaca blurb yang disediakan, aku hanya bisa bilang:
“What?
Demi apa travelling pakai gaun pengantin?!”
Dan
aku mulai mikir, Abby, sang tokoh utama bakal ribet dengan gaun pengantinnya,
karena yang ada di pikiranku adalah gaun pengantin yang ia pakai itu seperti
gaun pengantin yang punya ‘buntut’ sekian meter, hehe.
Awalnya
gak kepikiran bisa baca buku karya Mbak Dy yang satu ini, karena aku gak ikut
PO dan gak menang pas diadakan GA nya, haha [kasihan sekali].
TAPI
Ternyata
temen sepermainan [ciyaah], aka Putri Prama, dia menang GA dan dapet novel ini.
Singkat cerita, aku pinjem dari dia dan jadilah review ini, yeay!
Abby,
korban ditinggal calon suami pada acara pernikahan mereka. Siapa yang gak syok
dengan hal tersebut. Aku gak habis pikir dengan apa yang telah menimpa Abby,
tega-teganya sang calon pengantin pria, Andre, tak hadir pada hari pernikahan
mereka, dia malah pergi tanpa kabar, orang tua Andre pun juga gak tahu kemana
dan kenapa anaknya itu malah kabur pada hari pernikahannya. Itulah mengapa,
kurang lebih selama setahun setelah kejadian itu, Abby terus saja dihantui rasa
penasarannya terhadap Andre, dia menuntut penjelasan tentang ‘aksi melarikan
diri’ yang terjadi pada hari pernikahan mereka. Keluarga, teman, Gigi [adik
Abby], merasa kasihan terhadap keadaan Abby yang seolah terenggut
kebahagiaannya selama setahun. Akhirnya, Gigi mengusulkan agar Abby pergi travelling,
guna melupakan dan segera move on terhadap Andre. Abby menerima usulan
Gigi dan memutuskan untuk travelling sendiri dengan gaun pengantin yang
dulunya ia gunakan pada hari pernikahannya dengan Andre.
Pasti
good readers pada penasaran, kenapa Abby memakai gaun pengantin untuk travelling?
Ia
ingin baju pengantinnya itu ‘berubah warna’ menjadi hitam dan menyerap semua
kesedihan yang selama ini telah ia alami dengan cara travelling. Tujuan
travellingnya adalah Penang, Malaysia.
Dari
perjalanan itulah, Abby bertemu dengan Wira, seorang traveler yang juga
berada di Penang. Menurutku, Wira itu orangnya keren, tinggi, macam bule gitu,
tapi sayangnya dia suka banget ngegombalin Abby, padahal mereka adalah orang
asing yang tidak sengaja bertemu dan jalan-jalan bareng. Rasanya Wira gampang
banget membuat cewek jatuh hati terhadapnya dan tidak bisa menolak setiap
ajakan yang ia tawarkan, seperti contohnya saat pertamakali bertemu Abby secara
tidak sengaja, malamnya ia mengajak Abby makan malam, dan Abby tidak bisa
menolak hal tersebut, padahal dia tahu Wira adalah orang asing yang baru ia
temui di
Penang, tapi entah kenapa ia mengiyakan ajakan makan malam Wira itu.
Mulai dari ajakan makan malam itulah akhirnya Wira sering mengajak Abby untuk
menjelajah Penang, jadi travel-mate nya Wira.
Seperti
yang sudah aku katakana di atas, Wira itu suka banget ngegombal yang berakhir
pada perhatian-perhatian kecil yang selalu ia curahkan pada Abby. Meskipun Abby
selalu berusaha menepis pikiran tentang perhatian Wira, tapi tetap saja hatinya
senang setiap kali mendapat perhatian-perhatian dari Wira. Hal itu bukan tanpa
alasan, Abby melakukan itu karena ia masih trauma dengan Andre, ia terlalu
menaruh harap yang besar terhadap Andre yang berakhir dengan rasa kekecewaan
yang mendalam, maka dari itu Abby tak ingin hal tersebut terulang kembali jika
ia menganggap perhatian-perhatian yang Wira berikan itu penuh arti.
Semakin
lama, mereka berdua semakin akrab dan sudah saling tahu tentang masa lalu
masing-masing. Hingga suatu hari Wira mengenalkan Abby kepada
sahabat-sahabatnya. Abby pun akhirnya akrab juga dengan sahabat-sahabat Wira,
sang tuan pengelana.
“some people come into our lives just to teach us how to let go. Ngajarin kita tentang perpisahan.” –hal. 120
Tetap
dengan ciri khas dari Mbak Dy, disetiap novelnya pasti ada ilustrasi, ini yang
membuat pembaca betah melanjutkan bacaannya.
Setelah
aku membacanya secara tuntas, sepertinya aku gak menemukan kesalahan dalam
pengetikan, serta pemilihan warna hitam pada kovernya aku suka banget! Terlihat
mewah-seksi gimana gitu >< hehe.
Akhir
yang disajikan ternyata sama dengan akhir yang aku reka-reka. Kasihan dan
nyebelin adalah kesanku untuk ending nya. Tapi kalau pembaca gak terlalu
teliti, ending nya bakal gak ketebak karena dia datang secara tiba-tiba.
------------------------------
Kesedihan,
romantisme, persahabatan, dan travelling dibungkus menjadi satu bersama
My Wedding Dress karya Dy Lunaly.
3
dari 5 bintang untuk karya Mbak Dy yang satu ini!
Buat
kamu yang suka karya-karya Mbak Dy, ayo buruan beli dan baca My Wedding Dress!
Tambahan!
Di
novel ini ada keterkaitannya dengan novel sebelumnya, lho! Penasaran? Buruan
beli!
Wassalamualaikum!
0 comments:
Post a Comment