Dalam postingan kedua di konten ini aku dedikasikan untuk mereka,
kaum adam pilihan Allah yang telah hadir atau bahkan yang akan hadir di dalam
kisah hidupku.
Adalah sebuah keajaiban bila kau membaca ini, iya dek kamu.
Teruntuk dirimu, salah satu laki-laki pilihan Allah,
Kita tumbuh bersama dalam keluarga sederhana nan bahagia dan akan
selalu begitu adanya, aaminn. Kau tau, nama panggilanmu saat ini itu aku yang
menentukan dahulu. Maaf ya bila terdengar seperti nama perempuan alih-alih
laki-laki, dan itulah mengapa dulu pernah kusesali memilih nama tersebut
ketimbang pilihan nama yang satunya. Tetapi tak apalah, sudah terjadi dan
semoga nama panggilanmu ini dan juga nama panjangmu tentunya akan membawa
berkah bagimu.
Penyesalan selanjutnya adalah, aku pernah berharap bila kau
dilahirkan terlebih dahulu daripada aku, kenapa begitu? Karena dahulu ku ingin
memiliki seorang kakak laki-laki, iya mungkin ini disebabkan oleh tanyangan sinetron
di televisi, hehe.
Tahukah kamu akan dua hal di atas? Maaf ya bila aku terlalu banyak
menyesal.
Tapi tahukah dirimu, dahulu aku sering sekali iri terhdapmu. Kau yang
lebih muda dan kau yang lebih disayang, yang ini masalah klasik sih, tapi ya
begitu adanya. Seperti kebanyakan seorang kakak pada umumnya, aku merasa
mengalami ketidak-adilan dalam pemberian kasih sayang, aku anggap kau selalu
mendapatkan lebih banyak dariku, maka sekalinya kau dimarahi karena suatu hal,
aku akan tertawa puas, hahaha, jahat ya aku dulu hehe.
Tidak terasa pada tahun ini, umurmu di dunia sudah bertambah lagi,
genap 17 tahun, sudah bisa punya Kartu Tanda Penduduk, SIM juga, so you can
drive legally. Barakaallah fii umrik, semoga bertambahnya umur yang
sejatinya berkurang masa hidup kita di dunia ini akan barakah, aaminn. Jaga kesehatanmu
baik-baik, ingat kau sudah bukan lagi anak-anak.
Kau juga sudah membuktikan gelagat tidak lagi menjadi seorang anak
kecil, kau mulai mengerti cara merawat hewan-hewan peliharaan bapak, harus
melakukan ini, harus melakukan itu, dan kau sudah mahir menyalakan api dalam
tungku, proud of you, brother.
Terimakasih sudah menjaga bapak dan ibuk selama aku tidak di rumah,
atau sedang tidak bersama mereka berdua. Tumbuhlah tinggi, setidaknya bila aku
tak bisa memiliki seorang kakak, aku masih memilikimu yang tinggi badannya
lebih tinggi dariku, maka dari itu ikutilah kegiatan olahraga! hehe.
Besar harapanku padamu kelak kau akan dapat memimpin sholat bila
bapak berhalangan, rajin berjamaah di masjid, ramah pada saudara, tetangga,
menyanyangi hewan, tumbuhan, lebih rajin belajar, dan peka terhadap sesama
serta alam sekitar.
Tumbuhlah menjadi laki-laki yang tangguh, tabah, bertanggung jawab,
tidak kenal lelah seperti bapak, dan penyanyang seperti ibuk.
Pesan ini kudedikasikan pada mu yang Allah masih beri kesempatan
hingga terulang kembali 27 April ke-17 tahun. Dek, Uhibbuka fillah :)
Sabtu malam,
27 April 2019
0 comments:
Post a Comment