Saturday, September 24, 2016

[Book Review] Cinder oleh Marissa Meyer


Judul buku: Cinder (The Lunar Chronicles #1)
Penulis: Marissa Meyer
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Titish A.K.
Penerbit: Penerbit Spring
Tahun terbit: Januari 2016
Tebal buku: 384 halaman
Cetakan ke: Cetakan pertama, Januari 2016
ISBN: 9786027150546


BLURB:

Wabah baru tiba-tiba muncul dan mengecam populasi penduduk Bumi yang dipenuhi oleh manusia, cyborg, dan android. Sementara itu, di luar angkasa, orang-orang Bulan mengamati mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.

Cinder—seorang cyborg—adalah mekanik ternama di New Beijing. Gadis itu memiliki masa lalu yang misterius, diangkat anak dan tinggal bersama ibu dan dua orang saudari tirinya. Suatu saat, dia bertemu dengan Pangeran Kai yang tampan. Dia tidak mengira bahwa pertemuannya dengan sang Pangeran akan membawanya terjebak dalam perseteruan antara Bumi dan Bulan. Dapatkah Cinder menyelamatkan sang Pangeran dan Bumi?

REVIEW:

Cerita dimulai setelah berakhirnya perang dunia ke-empat, dimana bumi hanya terbagi menjadi enam kerajaan, salah satunya adalah Persemakmuran Timur yang terdiri dari dua belas provinsi yang berpusat di New Beijing. Populasi di Bumi dipenuhi oleh manusia, cyborg, dan android.

Genre yang dipilih penulis cukup menarik, yaitu Sci-fi dan Distopia . Meskipun Cinder bukanlah novel pertama yang menggunakan genre jenis ini, namun penulis berhasil mengemasnya dengan epik.

Tinggallah Cinder, seorang gadis atau lebih tepatnya, seorang mekanik ternama di New Beijing.

"Mereka bilang, kau adalah mekanik terbaik di New Beijing. Kukira kau seorang pria tua." -hal. 14

Namun, siapa sangka jika dia adalah seorang cyborg- Cybernetic Organism, makhluk hidup yang memiliki bagian-bagian tubuh robot. Karena kejadian di masa lalu yang akhirnya membuat dirinya seperti sekarang, hidup sebagai seorang cyborg.

Seperti konsep penulis untuk me-remake dongeng Cinderella, dalam novel ini, Cinder diadopsi oleh ibu tiri yang memiliki dua anak perempuan sebagai saudara tiri Cinder. Nasibnya pun tak jauh berbeda dengan Cinderella dalam ceritanya, di sini Cinder juga bernasib malang. Dia harus bekerja untuk menopang perekonomiannya beserta keluaga tirinya. Hidup bersama ibu tiri yang tak pernah bosan memerintah seenaknya dan cemoohan dari salah seorang saudara tirinya. Peran keluarga tiri Cinder akan membuat pembaca menjadi gemas.

Dengan memanfaatkan kemampuannya sebagai seorang mekanik, dia membuka stan di pasar mingguan New Beijing. Dia dibantu Iko,  seorang android atau robot yang berpenampilan seperti manusia dan iko berjenis kelamin perempuan.

Di stannya itulah pertemuan pertamanya dengan Pangeran Kaito, seorang putra mahkota Persemakmuran Timur berlangsung. Sang pengeran datang dengan penyamarannya agar tidak menarik perhatian dan membawa androidnya yang rusak untuk diperbaiki oleh Cinder.

Pertemuan pertamanya itulah yang akhirnya menuntut Cinder ikut dalam masalah Pangeran Kai yang harus menyelamatkan Persemakmuran, menggantikan Kaisar Rikan yang telah tiada karena terjangkit wabah Letumosis, sebuah penyakit mematikan yang belum ada obatnya. Penyakit Letumosis juga yang merenggut nyawa salah seorang saudara tiri yang ia sanyangi, dan ibu tirinya menyalahkan Cinder atas hal itu.

Selain wabah Letumosis, datangnya Ratu Bulan ke Bumi semakin membuat runyam keadaan. Pasalnya dia mengancam untuk menyerang Bumi.

Kejadian-kejadian diceritakan dengan runtut dan mengalir, tidak terkesan terlalu diperlambat karena konsep dari ‘menceritakan ulang’ kisah Cinderella. Pesan-pesan tersirat juga disisipkan dengan rapi oleh sang penulis, sehingga pembaca dibuat penasaran setiap mebaca kalimat demi  kalimat.

Di bagian akhir, pembaca akan mengetahui rahasia-rahasia yang tersimpan, seperti latar belakang Cinder yang sebenarnya dan penyebab penyakit Letumosis. Namun, ada beberapa yang mudah di tebak oleh pembaca.

Akhirnya cerita dapat dikatakan telah mencekik pembaca karena penulis memberikan kesan ‘menggantung’, konflik tidak benar-benar terselesaikan. Happy ending or sad ending? Penulis mengajak pembaca untuk mencari kelanjutan ceritanya di seri ke-dua novel ini.

------------------------------

Bagian favoritku adalah ketika Pangeran Kai mengajak Cinder datang ke acara pesta dansa. Meskipun menjadi ‘bumbu’ cerita , namun hal itu cukup menarik dibahas sekaligus menimbulkan pertanyaan, mengapa tiba-tiba Pangeran Kai sangat ingin Cinder mendatangi acara pesta dansa? Sayang, penulis tidak menjelaskan hal tersebut.

Novel Cinder, yang awalnya aku gak ada minat untuk membacanya karena kesan kover yang tidak aku sukai, namun banyak yang merekomendasikan novel ini dengan rating bagus, akhirnya aku membaca dan mereka benar, novel ini bagus!

Penulis berhasil menyajikan dongeng Cinderella dengan rasa berbeda, hebat!

4.5 dari 5 bintang untuk Novel Cinder (The Lunar Chronicles #1) karya Marissa Meyer.


Untuk para fans of fantasy, aku sangat merekomendasikan novel ini untuk dibaca, dijamin kalian akan ketagihan seperti aku sekarang. Cuplikan seri ke-dua yang dibubuhkan di akhir buku memaksa pembaca untuk melanjutkan cerita ke seri selanjutnya, yaitu Scarlet.

0 comments:

Post a Comment

 

Keep Moving! Template by Ipietoon Cute Blog Design