Friday, July 24, 2015

[Cerbung] The Condition EP. 3 By @noeranggadila

weheartit.com
“Bagaimana perkembangannya?” seorang rekan dokter wanita menghampiri Eun Ji saat jam makan siang. Ia duduk berhadapan dengan Eun Ji yang sedang menikmati santap siang di kantin rumah sakit.

“Tidak banyak perubahan, dia masih terlalu tertutup.”
“Kasihan ya dia…”

Eun Ji mengangguk setuju. Sudah sejak seminggu yang lalu setelah memeriksa Seung Jae untuk pertama kalinya, Eun Ji sering sekali teringat akan keadaan pasiennya itu. Perasaan  de javĂș seperti pernah bertemu berulang kali memenuhi pikirannya. Sayangnya tak ada satu pun ingatan yang dapat membuktikan keraguan itu.

Hari ini Eun Ji pulang lebih cepat dari biasanya, maka ia langsung menuju kamar pasien Seung Jae. “Annyeong haseyo![1]

Seung Jae menoleh sebentar dan kembali menatap lurus ke depan.

Saturday, July 11, 2015

[Cerbung] The Condition EP. 2 By @noeranggadila

weheartit.com

Sesuai hasil rapat kemarin, setelah jam kerjanya usai, Eun Ji tidak bisa langsung pulang ke rumah karena mendapat tugas tambahan yaitu menjadi seorang ‘dokter pribadi’ Kim Seung Jae, pasien penderita Leukimia dan kebutaan sekaligus.

Awalnya dia sedikit mengeluh, kenapa harus dia yang melakukan tugas seberat ini, padahal diakan hanya dokter baru di rumah sakit itu? Masih ada dokter spesialis kanker darah lainnya yang lebih berpengalaman tentunya. Tetapi demi pekerjaannya, ia akhirnya melakukan tugas yang telah di utus pada dirinya itu.

“Annyeong Hasimnikka[1].” Eun Ji memasuki kamar pasien Kim Sung Jae dengan seorang perawat yang membawa nampan berisi obat dan segelas air putih.

Setelah Seung Jae meminum obatnya sambil duduk di atas ranjang, lantas Eun Ji mempersilahkan perawat itu meninggalkan mereka berdua. Awalnya Eun Ji merasa gugup karena baru pertama kali menjadi ‘dokter pribadi’ dalam sejarah pekerjaannya, namun akhirnya ia memberanikan diri untuk berucap.

Saturday, July 4, 2015

[Cerbung] The Condition EP. 1 By @noeranggadila

weheartit.com

The Condition

Suasana kala itu hanyalah sebatas pagi biasa di pertengahan bulan September, tentunya dalam balutan angin musim gugur yang terkadang bisa menusuk hingga ke sendi-sendi tulang.

Seorang gadis memasuki sebuah kafeteria di pinggiran jalan garuso-gil. Ia menenteng tas selempengan berwarna coklat tua berukuran sedang, setidaknya cukup untuk tempat dompet, kosmetik, dan beberapa barang yang sering dibawa oleh seorang wanita pada umumnya.

 

Keep Moving! Template by Ipietoon Cute Blog Design